sepuluh suku dan senjata tradisionalnya di indonesia
A. suku dayak
suku dayak memiliki senjata
tradisional yaitu (Mandau) Senjata tradisional suku Dayak ini lebih mirip
seperti pedang karena bentuknya lumayan panjang. Mandau amat terkenal, dan
bahkan tersohor hingga ke luar negeri. Tak terhitung banyaknya wisatawan asing
yang membawa senjata khas Dayak ini sebagai suvenir ketika pulang ke negara
masing-masing. Konon senjata ini sempat jadi andalan untuk menebas kepala
lawan, ketika suku-suku Dayak yang ada di Kalimantan mengadakan perang sesama
mereka sendiri.
B. Suku aceh.
Suku aceh memiliki senjata
tradisional yaitu (Rencong) Senjata khas Aceh ini lebih mirip pisau karena cukup pendek. Rencong cukup populer di
Indonesia karena bentuknya yang unik. Di masa lalu, Rencong merupakan pertanda
status kebangsawanan, dan melambangkan kehormatan dan sisi maskulin sang
pemegang rencong. Selama perang melawan penjajah, Rencong menjadi salah satu
senjata paling penting bagi penduduk Aceh. Sementara bagi sebagian kecil
komunitas di tempat asalnya, senjata ini dianggap sebagai benda sakral.
C. Suku jawa
Suku
Jawa Suku Jawa merupakan suku dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia,
diperkirakan populasinya mencapai 100 juta jiwa. Sebagian besar populasi suku
Jawa berdiam di Pulau Jawa, utamanya Jawa bagian tengah dan timur. Penduduk
suku Jawa ini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, namun tidak hanya
mendiami wilayah Indonesia, penyebaran populasi suku ini juga sudah sampai ke
luar negeri, Malaysia, Suriname, dan Belanda adalah beberapa negara di dunia
yang penduduknya terdapat populasi suku Jawa.
Senjata khas suku Jawa, terutama
Jogjakarta dan Jawa Tengah, dan kerap disebut sebagai senjata yang mengandung
unsur mistis dan nilai sakral. Bahkan bagi mereka yang amat fanatik, keris
dianggap memiliki nyawa sendiri dan harus dirawat dengan baik, bahkan perlu
dimandikan. Keris memiliki panjang seperti pisau dan keunikannya terletak di
gagangnya berbentuk seperti ular yang tengah meliuk. Keris juga merupakan
simbol status kebangsawanan, dan digunakan di sebelah kiri pinggang sebagai
tanda keberanian dan status priyayi.
D. Suku Madura.
Suku Madura Suku Madura mendiami
wilayah Pulau Madura dan sebagian pesisir timur pulau Jawa.Seperti halnya
suku-suku besar lainnya, masyarakat Madura juga menyebar ke seluruh wilayah
nusantara.
Senjata khas suku Madura (Clurit)
pada dasarnya merupakan peralatan berkebun biasa, dan digunakan untuk memotong
rumput oleh suku Madura dan memberi makan sapi-sapi mereka. Namun tak jarang
juga clurit ini digunakan sebagai senjata untuk menyelesaikan gesekan antar
individu. Bahkan cukup banyak kasus kriminal di Jawa Timur di mana pelakunya
menggunakan clurit sebagai senjata. Bentuk clurit mirip seperti bulan sabit dan
amat praktis digunakan sebagai alat memotong rumput.
E. Suku papua
Salah satu senjata tradisional di
Papua adalah pisau belati. Senjata ini dibuat dari tulang burung Kasuari dan
bulunya, yang disematkan di bagian atas pisau. Senjata ini merupakan pelengkap
dari busur dan panah khas Papua. Busur tradisional Papua terbuat dari bambu
atau kayu, sementara talinya dibuat dengan menggunakan rotan. Sedangkan mata
panah dibuat dengan menggunakan bambu, kayu, atau tulang Kanguru. Suku-suku
tradisional Papua biasanya menggunakan senjata ini untuk berburu dan perang.
F. Suku sunda
Suku
Sunda Suku Sunda merupakan suku kedua yang memiliki populasi penduduk kedua
terbesar di Indonesia. Sebagian besar penduduk suku sunda mendiami Pulau Jawa
bagian Barat.
Kujang adalah senjata umum yang
biasa digunakan oleh masyarakat Sunda di masa lalu. Namun kini keberadaan Kujan
kian langka, tergusur oleh Bedok, parang untuk berkebun dengan bentuk yang
lebih panjang dan praktis. Namun demikian, Kujang memiliki bentuk unik,
layaknya Keris dan Rencong. Kujang kini lebih banyak digunakan sebagai hiasan
atau koleksi bagi mereka yang tertarik dengan benda-benda antik.
G. Suku Sulawesi tengah
Pasatimpo merupakan sejenis pisau
yang biasanya digunakan penduduk Sulawesi Tengah dalam ritual pengobatan atau
pengusiran roh halus. Namun kini, senjata satu ini hanya digunakan dalam
tari-tarian tradisional untuk menghargai para pahlawan di masa lalu. Fungsinya
digunakan untuk membuat si penari melakukan gerakan lebih indah.
H. Suku Sumatera utara
Suku
Batak Sebagian besar penduduk suku ini berdiam di provinsi Sumatra Utara. Akan
tetapi masyarakat Batak ini sudah tersebar hampir di seluruh wilayah nusantara.
Piso surit/piso gajah dompat
adalah Senjata khas masyarakat Sumatra Utara di masa lalu. Konon senjata ini
mulai dikenal pada tahun 1900an dan merupakan senjata andalan dari para perampok.
Namun demikian, catatan lain mengatakan bahwa pada tahun 1980an, piso surit
juga sempat digunakan dalam pertarungan antar geng atau kelompok tertentu.
I. Suku bugis /makasar
Suku
Bugis dan Makassar Suku ini sebagian besar mendiami wilayah selatan Pulau
Sulawesi, tepatnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Akan tetapi penduduk suku ini
sudah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke mancan
negara seperti Malaysia dan Afrika Selatan.
Bandit Senjata pendek ini disebut
dengan nama Badik oleh orang Bugis atau Makassar. Bentuknya mengingatkan kita
pada pisau dan hampir mirip dengan senjata khas Aceh, Rencong. Badik memiliki
sejarah panjang sejak dimulainya zaman kerajaan Sulawesi dan sudah lama
digunakan sebagai alat membela diri dan juga pertarungan antar individu atau
kelompok.
J. Suku Maluku
Parang Salawaki merupakan senjata
yang biasa digunakan oleh suku Maluku untuk mengalahkan musuh. Salah satu orang
ternama yang diketahui menggunakan senjata ini adalah Kapitan Patimura, saat ia
memimpin pasukannya berperang melawan penjajah Belanda. Parang berarti pisau
besar, dan seringkali memiliki ukuran mata pisau yang lumayan besar juga, namun
masih lebih pendek bila dibandingkan dengan pedang. Sementara Salawaki berarti
tameng, yang digunakan untuk melindungi diri dari tebasan senjata lawan.
No comments:
Post a Comment