v Mutia Ulfa (142608453)
v Juliani (142608469)
Jurusan/Prodi :
Tarbiyah/PGMI
Semester :
V
MK :
Pembelajaran Tematik
Dosen Pengasuh :
Suriana, MA
“Merancang
Jaringan Tema pada Pembelajaran Tematik”
A. Hakikat
Jaringan Tema
Membuat jaringan tema merupakan
bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan dewasa
ini. Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari
penerapan pembelajaran terpadu model Webbed. Pembelajaran terpadu model Webbed
adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menetukan tema tertentu. Tema dapat ditentukan
dengan negosisasi guru dan siswa, tetapi dapat pula diskusi sesama guru.
Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan
memperhatikan kaitannya dengan bidang studi (Trianto 2007). Pengembangan tema
menjadi sub-sub tema serta pola keterkaitannya inilah yang kemdian membentuk
jaringan tema.[1]
Jaringan tema merupakan bagian
integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan pada saat ini.
Pada model pembelajaran terpadu ini merupakan model pembelajaran yang dipilih
oleh berbagai kalangan sebagai ganti dari model pembelajarandrill-system.[2]
Dalam pembelajaran terpadu, eksplorasi topik / tema menjadi alat pemacu utama
bagi pelaksanaanya. Dengan demikian menghubungkan satu tema dengan tema yang
lainnya menjadi persoalan penting yang harus dikuasai baik oleh guru maupun
sisiwa-siswi.
Sesungguhnya dalam pembuatan
jaringan tema merupakan implementasi dari penerapan model terpadu dari model
webbed. Pembeljaran terpadu model webbed adalah pembelajaran yang menggunakan
pendekatan tematik. Dimana pembelajaran ini dimulai dengan menentukan suatu
tema tertentu terlebih dahulu. Dimana dalam pemilihan tema tersebut dapat
dilakukan negosiasi terlebih dahulu antara siswa dengan guru, tetapi dapat pula
dilakukan diskusi sesma guru. Setelah suatu tema tersebut telah disepakati maka
jaringan tema dapat segera dibentuk.
Dari berbagai penjelasan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa jaringan tema adalah pola hubungan antara pola tertentu
dengan sub-sub pokok bahasan yang telah diambildari bidang studi terkait.
Dengan terbentuknya jaringan tema siswa dapat diharapkan memahami suatu tema
tertentu dengan menggunakan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu
pengetahuan.[3]
Jaringan tema juga mengajari pembiasan agar siswa-siswi mampu berpikir secara
integrtif dan holistik.
Dalam menentukan tema perlu
memperhatikan beberapa prinsip yaitu:
1.
Memperhatikan
lingkungan terdekat
2.
Dari yang
termudah menuju sulit
3.
Dari yang
konkret menuju abstrak
4.
Tema yang
dipilih harus mungkin terjadi proses berfikir pada diri anak
5.
Ruang
lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa termasuk minat
kebutuhan dan kemampuan
Adapun
kriteria jaringan tema yang baik yaitu:
1.
Simpel
Jaringan tema dibuat untuk
mempermudah penyusunan perencanaan pembelaran secara keseluruhan.
2.
Sinkron
Jaringan tema terdiri dari dua
komponen utama yaitu tema pngikat dan materi-materi yang terkait dan bias masuk
dalam cakupannya.
3.
Logis
Materi yang dijaring memang
betul-betul merupakan bagian dari tema.
4.
Mudah
dipahami
Tema yang baik adalah tema yang
mudah dipahami semua orang.
5.
Terpadu.
Tema dan materi-materi diikat oleh
kesamaan substansiyang ingin disampaikan kepada siswa-siswi.
Kelebihan jaringan tema yang
mengikuti model pembelajaran terpadu milik Webber adalah:[4]
1.
Penyelaksian/penentuan
tema sesuai minat akan memotivasi siswa-siswi unuk belajar.
2.
Lebih mudah
dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
3.
Memudahkan
perencanaan.
4.
Pendekatan
tematik dapat memotivasi siswa-siswi.
5.
Memberikan
kemudahan bagi siswa-siswi dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda
yang terkait.
Sedangkan kekurangan jaringan tema
model pembelajaran terpadu Webber adalah,
1.
Sulit dalam
menyeleksi tema.
2.
Cenderung
untuk merumuskan tema yang dangkal.
3.
Dalam
pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.
B. Teknik Pembuatan Jaringan Tema
Pembuatan jaringan tema melalui
beberapa tahapan yang harus dilalui. Langkah-langkahnya yaitu:[5]
1.
Tentukan
terlebih dahulu tema.
Ada dua cara
diantaranya yaitu:
a.
Cara
pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada
masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
b.
Cara kedua, menetapkan
tedapat lebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan untuk menentukan tema
tersebu, guru dapat bekerjasama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat
dan kebutuhan siswa.
2.
Menginventarisasi
materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yang telah ditentukan
3.
Mengelompokkan
materi-materi yang sudah diinvenyarisirke dalam rumpun mata pelajarannya
masing- maring.
4.
Menghubungkan
materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan tema.
Contoh Jaringan Tema
Tema : Tempat umum
Materi yang di padukan antara lain:
1.
Bahasa
Indonesia
·
Mendengarkan:
melaksanakan sesuatu sesuai denganperintah atau petunjuk
·
Berbicara:
mendiskripsikan benda-benda disekitar dengan kalimat sederhana
·
Membaca:
membaca nyaring kata dengan lafal dan intonasi yg tepat
2.
IPS
·
Menunjukkan
sikap hidup rukun dalam kemajemukan di tempat umum, untuk menjelaskan lingkungan
yang sehat dan perilaku dalam menjaga kesehatan ditempat umum
3.
IPA
·
Mengenal
cara menjaga lingkungan umum agar tetap sehat
·
Membedakan
lingkungan sehat dengan lingkungan tidak sehat serta menceritakan perlunya
merawat peliharaan dan lingkumgan sekitar
4.
PPKN
·
Melaksanakan
tata tertib di rumah dan di sekolah
·
Melaksanakan
aturan yang berlakudi masyarakat
DAFTAR
PUSTAKA
Herry
Hernawan, dkk. Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung: UPI Press, 2007
Trianto,
Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik,Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009
Wina
Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009
No comments:
Post a Comment