Monday, 7 November 2016

merancang jaringan tema termatik

Kelompok 6
v Mutia Ulfa (142608453)
v Juliani (142608469)
Jurusan/Prodi              : Tarbiyah/PGMI
Semester                      : V
MK                              : Pembelajaran Tematik
Dosen Pengasuh          : Suriana, MA
“Merancang Jaringan Tema pada Pembelajaran Tematik”
A.  Hakikat Jaringan Tema
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan dewasa ini. Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari penerapan pembelajaran terpadu model Webbed. Pembelajaran terpadu model Webbed adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menetukan tema tertentu. Tema dapat ditentukan dengan negosisasi guru dan siswa, tetapi dapat pula diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang studi (Trianto 2007). Pengembangan tema menjadi sub-sub tema serta pola keterkaitannya inilah yang kemdian membentuk jaringan tema.[1]
Jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan pada saat ini. Pada model pembelajaran terpadu ini merupakan model pembelajaran yang dipilih oleh berbagai kalangan sebagai ganti dari model pembelajarandrill-system.[2] Dalam pembelajaran terpadu, eksplorasi topik / tema menjadi alat pemacu utama bagi pelaksanaanya. Dengan demikian menghubungkan satu tema dengan tema yang lainnya menjadi persoalan penting yang harus dikuasai baik oleh guru maupun sisiwa-siswi.
Sesungguhnya dalam pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari penerapan model terpadu dari model webbed. Pembeljaran terpadu model webbed adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Dimana pembelajaran ini dimulai dengan menentukan suatu tema tertentu terlebih dahulu. Dimana dalam pemilihan tema tersebut dapat dilakukan negosiasi terlebih dahulu antara siswa dengan guru, tetapi dapat pula dilakukan diskusi sesma guru. Setelah suatu tema tersebut telah disepakati maka jaringan tema dapat segera dibentuk.
Dari berbagai penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan tema adalah pola hubungan antara pola tertentu dengan sub-sub pokok bahasan yang telah diambildari bidang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema siswa dapat diharapkan memahami suatu tema tertentu dengan menggunakan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu pengetahuan.[3] Jaringan tema juga mengajari pembiasan agar siswa-siswi mampu berpikir secara integrtif dan holistik.
Dalam menentukan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu:
1.      Memperhatikan lingkungan terdekat
2.      Dari yang termudah menuju sulit
3.      Dari yang konkret menuju abstrak
4.      Tema yang dipilih harus mungkin terjadi proses berfikir pada diri anak
5.      Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa termasuk minat kebutuhan dan kemampuan
Adapun kriteria jaringan tema yang baik yaitu:
1.    Simpel
Jaringan tema dibuat untuk mempermudah penyusunan perencanaan pembelaran secara keseluruhan.
2.    Sinkron
Jaringan tema terdiri dari dua komponen utama yaitu tema pngikat dan materi-materi yang terkait dan bias masuk dalam cakupannya.
3.    Logis
Materi yang dijaring memang betul-betul merupakan bagian dari tema.
4.    Mudah dipahami
Tema yang baik adalah tema yang mudah dipahami semua orang.
5.    Terpadu.
Tema dan materi-materi diikat oleh kesamaan substansiyang ingin disampaikan kepada siswa-siswi.
Kelebihan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran terpadu milik Webber adalah:[4]
1.    Penyelaksian/penentuan tema sesuai minat akan memotivasi siswa-siswi unuk belajar.
2.    Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
3.    Memudahkan perencanaan.
4.    Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa-siswi.
5.    Memberikan kemudahan bagi siswa-siswi dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Sedangkan kekurangan jaringan tema model pembelajaran terpadu Webber adalah,
1.    Sulit dalam menyeleksi tema.
2.    Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
3.    Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
B.  Teknik Pembuatan Jaringan Tema
Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan yang harus dilalui. Langkah-langkahnya yaitu:[5]
1.    Tentukan terlebih dahulu tema.
Ada dua cara diantaranya yaitu:
a.    Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
b.    Cara kedua, menetapkan tedapat lebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan untuk menentukan tema tersebu, guru dapat bekerjasama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
2.    Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yang telah ditentukan
3.    Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinvenyarisirke dalam rumpun mata pelajarannya masing- maring.
4.    Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan tema.
Contoh Jaringan Tema
Tema : Tempat umum
Materi yang di padukan antara lain:
1.    Bahasa Indonesia
·      Mendengarkan: melaksanakan sesuatu sesuai denganperintah atau petunjuk
·      Berbicara: mendiskripsikan benda-benda disekitar dengan kalimat sederhana
·      Membaca: membaca nyaring kata dengan lafal dan intonasi yg tepat
2.    IPS
·      Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan di tempat umum, untuk menjelaskan lingkungan yang sehat dan perilaku dalam menjaga kesehatan ditempat umum
3.    IPA
·      Mengenal cara menjaga lingkungan umum agar tetap sehat
·      Membedakan lingkungan sehat dengan lingkungan tidak sehat serta menceritakan perlunya merawat peliharaan dan lingkumgan sekitar
4.    PPKN
·      Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
·      Melaksanakan aturan yang berlakudi masyarakat



DAFTAR PUSTAKA
Herry Hernawan, dkk. Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung: UPI Press, 2007
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik,Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009



[1] Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009), h. 144
[2] Herry Hernawan, dkk. Belajar dan Pembelajaran SD ( Bandung: UPI Press, 2007), h. 128
[4] http://www.scribd.com/doc/47172149/JARINGAN-TEMA
[5] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 4

No comments:

Post a Comment