Monday, 24 October 2016

penyusunan rencana penilaian bagi siswa SD

BAB II
PEMBAHASAN
A.pengertian penilaian.
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik. Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Menurut Sudjana (2008: 3-4), penilaian berfungsi sebagai:
·         alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran;
·         umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar; dan
·         dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya.
Dalam laporan ini dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai nilai prestasi yang dicapainya. Adapun tujuan dalam penilaian adalah:
·         mendiskripsikan percakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan nya dalam bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya;
·         mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran;
·         menentukan tindak lanjut hasil penilaian; dan
·         memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak berkepentingan/ orang tua.




B.Jenis-jenis penilaian.
Beberapa kompetensi dan kemajuan belajar siswa-siswi tidak mampu diungkap hanya dengan menggunakan tes. Untuk mendapatkan hasil penilaian yang otentik (sesuai dengan kenyataan yang ada) telah banyak dikembangkan perangkat penilaian non tes. Beberapa perangkat penilaian tes dan non tes yang banyak digunakan  diantaranya adalah:
Jenis penilaian
Penilaian tes
Penilaian non tes
Tes lisan
Ø  Hafalan surat-surat
Ø  Bercerita dan lain-lain
Tes tertulis
Ø  Pilihan ganda (ya,tidak)
Ø  Rangkai kata
Ø  Isian singkat
Tes perbuatan
Ø  Praktek shalat
Ø  Dan lain-lain
Pengamatan
Wawancara
Unjuk kerja
Proyek
Produk
Portofolio
Penilaian sikap

C. bentuk-bentuk penilaian
Ø  Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”. (Sudijono, 2005 : 71)
Penilaian formatif ini biasa dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Di sekolah-sekolah penilaian formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan harian”. Materi dari penilaian formatif ini pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang telah diajarkan. Butir-butir soalnya terdiri atas butir-butir soal, baik yang termasuk kategori mudah maupun yang termasuk kategori sukar (Sudijono, 2005 : 71). Penilaian Formatif juga berguna dalam menganalisis materi pembelajaran, dan prestasi belajar siswa, dan efektifitas guru Wally Guyot (1978)

Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar atau setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/ topik agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai.
Untuk memastikan bahwa penilaian formatif berjalan efektif, maka perlu melakukan prosedur berikut :
·         Menentukan materi pengajaran
·         Menentukan aspek dan tahap penguasaan
·         Mengaitkan komponen-komponen materi pengajaran
·         Menyusun soal ujian
·         Menyiapkan langkah-langkah tindak lanjut
Teknik-teknik tersebut dapat dibagi ke dalam tipe tertulis dan tidak tertulis sebagai berikut.
Tertulis :
·         Ujian
·         Esai
·         Portofolio
·         Penilaian Mandiri
·         Tidak Tertulis:
·         Pertanyaan
·         Observasi
·         Wawancara/konferensi
·         Presentasi

Ø  Pengertian Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan penilaian sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Dengan kata lain penilaian yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun tujuan utama dari penilaian sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2007: 23) Seperti halnya penilaian formatif yang dikatakan Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam bukunya “Pengelolaan Pengajaran”, (Rohani dan Ahmadi, 1991: 176-179),
Jadi, Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program misalnya penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan, akhir semester atau akhir tahun.Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian ini berorientasi pada produk/hasil. Dan dapat menentukan hasil yang dicapai peserta didik dalam program tertentu dalam wujud status keberhasilan peserta didik pada setiap akhir program pendidikan dan pengajaran. Contohnya:,Tes akhir semester.
Ø  Pengertian Penilaian Diagnostik.
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-dasus dan lain-lain. Soal-soalnya disusun sedemikian rupa agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa.
Apabila alat  yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab-sebab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
Ø  Pengertian Penilaian Selektif
Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba tertentu termasuk jenis penilaian selektif. Untuk kepentingan yang lebih luas penilaian selektif misalnya seleksi penerimaan mahasiswa baru atau seleksi yang dilakukan dalam rekrutmen tenaga kerja.
Ø  Pengertian Penilaian Penempatan
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain, penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa, dan penilaian dilaksanakan bilamana ada kebutuhan untuk menempatkan setiap murid pada program pendidikan / program belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuannya.
D. instrument penilaian
1)      Instrumen Penilaian Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan bentuk instrumen penilaian yang biasa dilakukan di setiap kegiatan penilaian. Penilaian tes tertulis perlu di pelajari karena masing-masing bentuk penilaian tes tertulis mempunyai bentuk yang berbeda. Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan sebagainya. (Masnur,2007:87)
Dalam menyusun instrumen penilaian perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: (a) materi, misalnya kesesuaian soal pada indikator pada kurikulum; (b) konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas; dan (c) bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang nenimbulkan penafsiran ganda.
Bentuk penilaian : Penilaian Tertulis
Instrumen Penilaian : Menebalkan huruf/isian singkat
Contoh soal
Contoh model instrumen penilaian tes tertulis secara integratif:
Aku memegang pensil dengan …. untuk mengerjakan PR.
Aku punya …. tangan, tiap-tiap tangan ada …. jari.
Aku berjalan ke sekolah menggunakan ….
Aku melihat keindahan pemandangan dengan menggunakan ….

2) Instrumen Penilaian Nontes
Menurut Trianto (2013: 266), ada beberapa contoh penilaian pembelajaran tematik dalam bentuk tes: (a) penilaian yang terbentuk dalam jaring-jaring tema yang dimasukkan dalam mata pelajaran; (b) penilaian yang terbentuk dalam jaring-jaring tema yang tidak dimunculkan dengan dalam mata pelajaran.
Perlu diperhatikan dalam menentukan suatu penilaian agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu diperlukan instrumen penilaian yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran agar perkembangan peserta didik dapat optimal.
Untuk mengetahui suatu perkembangan peserta didik apakah berhasil maupun sebaliknya tidak hanya menggunakan instrument penilaian tes, namus terdapat aspek lain yang tidak bisa dinilai dengan tes, misalnya tentang sikap, kebiasaan bekerja, kejujuran, dan lain-lain. Untuk mengukur aspek tersebut digunakan instrument penilaian nontes, antara lain:
Penilaian Pengamatan
Penilaian pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku peserta didik di dalam kelas ataupun di luar kelas. Sebagai alat evaluasi pengamatan dipakai untuk: (a) minimal minat, sikap, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik dan (b) melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok. Teknik yang digunakan yaitu: daftar cek (check list) dan skala penilaian (assessment scale).
Penilaian Portofolio
Portofolio penilaian (assessment) diartikan sebagai kumpulan fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisasi secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran. (Fajar, 2005: 90). Portofolio adalah pengumpulan secara sistematis hasil kerja seseorang. Penilaian portofolio merupakan strategi penilaian dengan cara mengumpulkan dan menilai hasil kerja dan tugas siswa secara berekelanjutan sebagai acuan bagi guru untuk melihat apakah telah terjadi kemampuan belajar pada diri siswa.

Karakteristik portofolio sebagai penilaian: (a) merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus-menerus dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran; (b) mengukur setiap prestasi siswa secara individual dan menyadari perbedaan antara siswa; (c) merupakan pendekatan kerja sama; (d) mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri; (e) memperbaiki dan mengupayakan prestasi; dan (f) adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.

No comments:

Post a Comment