BAB II
PEMBAHASAN
A.pengertian
penilaian.
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan
melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat
mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar
yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang
telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil
keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan
selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk berprestasi lebih baik. Berbagai macam teknik penilaian dapat
dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.
Menurut
Sudjana (2008: 3-4), penilaian berfungsi sebagai:
·
alat
untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran;
·
umpan
balik bagi perbaikan proses belajar mengajar; dan
·
dasar
dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya.
Dalam laporan ini dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa
dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai nilai prestasi yang dicapainya.
Adapun tujuan dalam penilaian adalah:
·
mendiskripsikan
percakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan nya
dalam bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya;
·
mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran;
·
menentukan
tindak lanjut hasil penilaian; dan
·
memberikan
pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak berkepentingan/ orang
tua.
B.Jenis-jenis
penilaian.
Beberapa kompetensi dan kemajuan belajar siswa-siswi tidak mampu
diungkap hanya dengan menggunakan tes. Untuk mendapatkan hasil penilaian yang
otentik (sesuai dengan kenyataan yang ada) telah banyak dikembangkan perangkat
penilaian non tes. Beberapa perangkat penilaian tes dan non tes yang banyak
digunakan diantaranya adalah:
Jenis penilaian
Penilaian tes
|
Penilaian non tes
|
Tes lisan
Ø
Hafalan
surat-surat
Ø
Bercerita dan
lain-lain
Tes tertulis
Ø
Pilihan ganda
(ya,tidak)
Ø
Rangkai kata
Ø
Isian singkat
Tes perbuatan
Ø
Praktek
shalat
Ø
Dan lain-lain
|
Pengamatan
Wawancara
Unjuk kerja
Proyek
Produk
Portofolio
Penilaian sikap
|
C.
bentuk-bentuk penilaian
Ø Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah penilaian hasil belajar yang bertujuan
untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai
dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah
“formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”. (Sudijono, 2005
: 71)
Penilaian formatif ini biasa dilaksanakan di tengah-tengah
perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan
pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Di
sekolah-sekolah penilaian formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan
harian”. Materi dari penilaian formatif ini pada umumnya ditekankan pada
bahan-bahan pelajaran yang telah diajarkan. Butir-butir soalnya terdiri atas
butir-butir soal, baik yang termasuk kategori mudah maupun yang termasuk
kategori sukar (Sudijono, 2005 : 71). Penilaian Formatif juga berguna dalam
menganalisis materi pembelajaran, dan prestasi belajar siswa, dan efektifitas
guru Wally Guyot (1978)
Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya
penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan pada saat berlangsungnya
proses belajar mengajar atau setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/ topik
agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang
telah dicapai.
Untuk memastikan bahwa penilaian formatif berjalan efektif, maka
perlu melakukan prosedur berikut :
·
Menentukan
materi pengajaran
·
Menentukan
aspek dan tahap penguasaan
·
Mengaitkan
komponen-komponen materi pengajaran
·
Menyusun
soal ujian
·
Menyiapkan
langkah-langkah tindak lanjut
Teknik-teknik tersebut dapat dibagi ke dalam tipe tertulis dan
tidak tertulis sebagai berikut.
Tertulis
:
·
Ujian
·
Esai
·
Portofolio
·
Penilaian
Mandiri
·
Tidak
Tertulis:
·
Pertanyaan
·
Observasi
·
Wawancara/konferensi
·
Presentasi
Ø Pengertian Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir
satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah
dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan penilaian sumatif
sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang
meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester,
bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan setelah
sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Dengan kata lain penilaian yang
dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun tujuan
utama dari penilaian sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang
melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh program
pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2007: 23) Seperti halnya
penilaian formatif yang dikatakan Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam bukunya
“Pengelolaan Pengajaran”, (Rohani dan Ahmadi, 1991: 176-179),
Jadi, Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
unit program misalnya penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan, akhir
semester atau akhir tahun.Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil
yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh siswa telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian ini berorientasi pada
produk/hasil. Dan dapat menentukan hasil yang dicapai peserta didik dalam
program tertentu dalam wujud status keberhasilan peserta didik pada setiap
akhir program pendidikan dan pengajaran. Contohnya:,Tes akhir semester.
Ø Pengertian Penilaian Diagnostik.
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta faktor-faktor penyebabnya.
Pelaksanaan penilaian semacam ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan
belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-dasus dan lain-lain. Soal-soalnya
disusun sedemikian rupa agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang
dihadapi oleh para siswa.
Apabila alat yang digunakan
dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru
akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab-sebab
kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan
diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya
sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
Ø Pengertian Penilaian Selektif
Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka
menyeleksi atau menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba
tertentu termasuk jenis penilaian selektif. Untuk kepentingan yang lebih luas
penilaian selektif misalnya seleksi penerimaan mahasiswa baru atau seleksi yang
dilakukan dalam rekrutmen tenaga kerja.
Ø Pengertian Penilaian Penempatan
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk
mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar
dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan
belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain, penilaian ini berorientasi
kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program
belajar dengan kemampuan siswa, dan penilaian dilaksanakan bilamana ada
kebutuhan untuk menempatkan setiap murid pada program pendidikan / program
belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuannya.
D.
instrument penilaian
1)
Instrumen Penilaian Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan bentuk instrumen penilaian yang biasa
dilakukan di setiap kegiatan penilaian. Penilaian tes tertulis perlu di
pelajari karena masing-masing bentuk penilaian tes tertulis mempunyai bentuk
yang berbeda. Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes
tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan peserta didik
dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon
dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti
memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan sebagainya. (Masnur,2007:87)
Dalam menyusun instrumen penilaian perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut: (a) materi, misalnya kesesuaian soal pada indikator pada kurikulum;
(b) konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;
dan (c) bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
nenimbulkan penafsiran ganda.
Bentuk
penilaian : Penilaian Tertulis
Instrumen
Penilaian : Menebalkan huruf/isian singkat
Contoh
soal
Contoh
model instrumen penilaian tes tertulis secara integratif:
Aku
memegang pensil dengan …. untuk mengerjakan PR.
Aku
punya …. tangan, tiap-tiap tangan ada …. jari.
Aku
berjalan ke sekolah menggunakan ….
Aku
melihat keindahan pemandangan dengan menggunakan ….
2) Instrumen
Penilaian Nontes
Menurut Trianto (2013: 266), ada beberapa contoh penilaian
pembelajaran tematik dalam bentuk tes: (a) penilaian yang terbentuk dalam jaring-jaring
tema yang dimasukkan dalam mata pelajaran; (b) penilaian yang terbentuk dalam
jaring-jaring tema yang tidak dimunculkan dengan dalam mata pelajaran.
Perlu diperhatikan dalam menentukan suatu penilaian agar sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu diperlukan instrumen penilaian yang tepat
sesuai dengan tujuan pembelajaran agar perkembangan peserta didik dapat
optimal.
Untuk mengetahui suatu perkembangan peserta didik apakah berhasil
maupun sebaliknya tidak hanya menggunakan instrument penilaian tes, namus
terdapat aspek lain yang tidak bisa dinilai dengan tes, misalnya tentang sikap,
kebiasaan bekerja, kejujuran, dan lain-lain. Untuk mengukur aspek tersebut
digunakan instrument penilaian nontes, antara lain:
Penilaian
Pengamatan
Penilaian
pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematis terhadap tingkah laku peserta didik di dalam kelas ataupun di luar
kelas. Sebagai alat evaluasi pengamatan dipakai untuk: (a) minimal minat,
sikap, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik dan (b) melihat
proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok. Teknik yang
digunakan yaitu: daftar cek (check list) dan skala penilaian (assessment
scale).
Penilaian
Portofolio
Portofolio penilaian (assessment) diartikan sebagai kumpulan
fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisasi secara
sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran. (Fajar,
2005: 90). Portofolio adalah pengumpulan secara sistematis hasil kerja seseorang.
Penilaian portofolio merupakan strategi penilaian dengan cara mengumpulkan dan
menilai hasil kerja dan tugas siswa secara berekelanjutan sebagai acuan bagi
guru untuk melihat apakah telah terjadi kemampuan belajar pada diri siswa.
Karakteristik portofolio sebagai penilaian: (a) merupakan hasil
karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara
terus-menerus dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran; (b) mengukur
setiap prestasi siswa secara individual dan menyadari perbedaan antara siswa;
(c) merupakan pendekatan kerja sama; (d) mempunyai tujuan untuk menilai diri
sendiri; (e) memperbaiki dan mengupayakan prestasi; dan (f) adanya keterkaitan
antara penilaian dan pembelajaran.
No comments:
Post a Comment